4 Solusi Alami Mengatasi Penyakit Darah Tinggi
Mengatasi penyakit darah tinggi secara alami menjadi pilihan pengobatan populer saat ini. Meski pengobatan medis sudah lengkap, namun banyak orang menganggap jika pengobatan alami bekerja mengatasi darah tinggi dari sumber penyakitnya. Sementara obat-obatan kimia bersifat sementara meredakan gejala namun tidak dengan sumber penyakitnya. Jika Anda tertarik mencoba pengobatan alami mengatasi darah tinggi yang sama, berikut beberapa cara yang dapat Anda lakukan di rumah.
Pada dasarnya gula dan garam diperlukan tubuh. Gula sebagai sumber karbohidrat sederhana yang diubah menjadi kalori untuk beraktivitas. Garam mengandung natrium yang menjaga keseimbangan cairan tubuh. Apa jadinya jika konsumsi keduanya berlebihan? Kelebihan garam meningkatkan risiko penyakit darah tinggi (hipertensi). Kelebihan gula tidak hanya meningkatkan risiko hipertensi namun menjalar ke penyakit lain seperti diabetes, obesitas, stroke dan masih banyak lagi.
Kunci dari konsumsi gula dan garam ini adalah pada pola makan seimbang. Keduanya bukannya tidak boleh dikonsumsi sama sekali, melainkan dibatasi. Menurut Dinas Kesehatan, remaja dan dewasa boleh mengkonsumsi maksimal 5-9 sendok teh gula dalam sehari. Sedangkan garam dibatasi 1 sendok teh sehari. Dengan konsumsi gula dan garam seimbang, lebih mudah mengatasi hipertensi dengan lebih dulu menghindari penyebab darah tinggi.
Daging merah bukannya tidak boleh dikonsumsi sama sekali oleh penderita penyakit darah tinggi. Mengingat ada beberapa kandungan nutrisi daging merah yang memang diperlukan tubuh. Hanya saja tidak dibenarkan jika penderita hipertensi mengkonsumsi daging merah dalam jumlah banyak. Harus ada takaran khusus untuk konsumsi daging merah bagi penderita hipertensi. Selain itu hindari lemak dalam daging karena itu sangat berbahaya untuk hipertensi.
Sangat disarankan untuk mengganti daging dengan lebih banyak mengkonsumsi sayuran dan buah. Jenis buah apa saja yang aman untuk dikonsumsi penderita hipertensi? Pisang mengandung kalium cukup tinggi yang efektif digunakan sebagai cara mengobati darah tinggi. Kalium akan menetralkan kandungan natrium terlalu tinggi di dalam tubuh. Sementara sayuran hijau seperti bayam, sawi hingga kentang juga mengandung kalium tinggi yang dapat mengurangi gejala darah tinggi.
Kesalahan besar yang banyak terjadi di masyarakat adalah saat menganggap darah tinggi hanya terjadi pada mereka yang berusia lebih dari 30 tahun. Pandangan ini sangat keliru karena sesungguhnya tanda tanda darah tinggi dimulai seja k usia 20-30 tahun. Terutama dengan gaya hidup anak muda yang jauh dari kata sehat, risiko hipertensi meningkat 35°/o. Bahkan dari hari kehari, jumlah penderita hipertensi pada anak muda terus bertambah.
Meningkatnya risiko hipertensi pada anak muda, tidak lain karena pola hidup tidak sehat yang dijalani. Salah satunya adalah kurang olahraga, kurang tidur, minuman beralkohol, merokok hingga lebih banyak mengkonsumsi makanan kemasan. Olahraga sangat penting dilakukan secara rutin setiap hari. Selain menjaga tubuh dari obesitas, olahraga juga menjamin peredaran darah lebih lancar.
Risiko hipertensi pada anak muda hingga orang tua menjadi dapat diminimalkan.
Selain menjalankan pola hidup sehat dan menghindari makanan yang berisiko meningkatkan hipertensi, Anda juga dapat mengatasi darah tinggi ini dengan memanfaatkan bahan-bahan alami yang ada di sekitar rumah. Meski pemeriksaan medis secara rutin juga disarankan, namun mendampinginya dengan obat herbal darah tinggi juga sangat dianjurkan. Terjadinya keseimbangan pengobatan, akan membuat tekanan darah tinggi lebih terkendali.
Beberapa bahan-bahan alami di sekitar yang dapat Anda manfaatkan untuk mengurangi gejala darah tinggi adalah dark chocolate. Kandungan flavanol di dalam coklat dalam melebarkan pembuluh darah dan mengurangi resiko darah tinggi. Selain coklat, Anda juga dapat menambahkan bubuk kayu manis pada setiap makanan yang Anda konsumsi setiap hari. Kayu manis telah terbukti secara klinis mampu meredakan munculnya gejala penyakit darah tinggi lebih efektif.
1. Mengurangi garam dan gula untuk mencegah penyakit darah tinggi
Pada dasarnya gula dan garam diperlukan tubuh. Gula sebagai sumber karbohidrat sederhana yang diubah menjadi kalori untuk beraktivitas. Garam mengandung natrium yang menjaga keseimbangan cairan tubuh. Apa jadinya jika konsumsi keduanya berlebihan? Kelebihan garam meningkatkan risiko penyakit darah tinggi (hipertensi). Kelebihan gula tidak hanya meningkatkan risiko hipertensi namun menjalar ke penyakit lain seperti diabetes, obesitas, stroke dan masih banyak lagi.
Kunci dari konsumsi gula dan garam ini adalah pada pola makan seimbang. Keduanya bukannya tidak boleh dikonsumsi sama sekali, melainkan dibatasi. Menurut Dinas Kesehatan, remaja dan dewasa boleh mengkonsumsi maksimal 5-9 sendok teh gula dalam sehari. Sedangkan garam dibatasi 1 sendok teh sehari. Dengan konsumsi gula dan garam seimbang, lebih mudah mengatasi hipertensi dengan lebih dulu menghindari penyebab darah tinggi.
2. Penderita penyakit darah tinggi harus membatasi daging merah
Daging merah bukannya tidak boleh dikonsumsi sama sekali oleh penderita penyakit darah tinggi. Mengingat ada beberapa kandungan nutrisi daging merah yang memang diperlukan tubuh. Hanya saja tidak dibenarkan jika penderita hipertensi mengkonsumsi daging merah dalam jumlah banyak. Harus ada takaran khusus untuk konsumsi daging merah bagi penderita hipertensi. Selain itu hindari lemak dalam daging karena itu sangat berbahaya untuk hipertensi.
Sangat disarankan untuk mengganti daging dengan lebih banyak mengkonsumsi sayuran dan buah. Jenis buah apa saja yang aman untuk dikonsumsi penderita hipertensi? Pisang mengandung kalium cukup tinggi yang efektif digunakan sebagai cara mengobati darah tinggi. Kalium akan menetralkan kandungan natrium terlalu tinggi di dalam tubuh. Sementara sayuran hijau seperti bayam, sawi hingga kentang juga mengandung kalium tinggi yang dapat mengurangi gejala darah tinggi.
3. Olahraga secara rutin, berdiam diri sangat buruk untuk tubuh
Kesalahan besar yang banyak terjadi di masyarakat adalah saat menganggap darah tinggi hanya terjadi pada mereka yang berusia lebih dari 30 tahun. Pandangan ini sangat keliru karena sesungguhnya tanda tanda darah tinggi dimulai seja k usia 20-30 tahun. Terutama dengan gaya hidup anak muda yang jauh dari kata sehat, risiko hipertensi meningkat 35°/o. Bahkan dari hari kehari, jumlah penderita hipertensi pada anak muda terus bertambah.
Meningkatnya risiko hipertensi pada anak muda, tidak lain karena pola hidup tidak sehat yang dijalani. Salah satunya adalah kurang olahraga, kurang tidur, minuman beralkohol, merokok hingga lebih banyak mengkonsumsi makanan kemasan. Olahraga sangat penting dilakukan secara rutin setiap hari. Selain menjaga tubuh dari obesitas, olahraga juga menjamin peredaran darah lebih lancar.
Risiko hipertensi pada anak muda hingga orang tua menjadi dapat diminimalkan.
4. Konsumsi produk alami yang menguntungkan penderita hipertensi
Selain menjalankan pola hidup sehat dan menghindari makanan yang berisiko meningkatkan hipertensi, Anda juga dapat mengatasi darah tinggi ini dengan memanfaatkan bahan-bahan alami yang ada di sekitar rumah. Meski pemeriksaan medis secara rutin juga disarankan, namun mendampinginya dengan obat herbal darah tinggi juga sangat dianjurkan. Terjadinya keseimbangan pengobatan, akan membuat tekanan darah tinggi lebih terkendali.
Beberapa bahan-bahan alami di sekitar yang dapat Anda manfaatkan untuk mengurangi gejala darah tinggi adalah dark chocolate. Kandungan flavanol di dalam coklat dalam melebarkan pembuluh darah dan mengurangi resiko darah tinggi. Selain coklat, Anda juga dapat menambahkan bubuk kayu manis pada setiap makanan yang Anda konsumsi setiap hari. Kayu manis telah terbukti secara klinis mampu meredakan munculnya gejala penyakit darah tinggi lebih efektif.